Rabu, 11 November 2015

Nasi Goreng Pak Imam

Nasi Goreng Pak Imam

                Halo semua, sekarang saya akan membahas tempat makan pinggir jalan yang murah tapi enak yaitu Nasi Goreng Pak Imam. Pertama-tama sebelum saya menemukan tempat makan ini, saya baru saja selesai karaokean dengan teman-teman saya di Amazone Taman Topi Square. Setelah Karaokean, kami semua merasa lapar tetapi uang kami sisah sedikit sehingga kita tidak bisa makan di mall.

                Saat kami keluar dari Taman Topi dan saat ingin pergi ke tempat parkir kami melihat sejumlah tempat makan di gang samping Taman Topi Square. Sehingga kita pergi kesana untuk makan sejenak sebelum pulang. Nasi Goreng Pak Imam ini sebenarnya menawarkan mie juga dan kwetiauw, tetapi dia lebih specialist di Nasi Goreng.

                Menurut saya disini cukup memuaskan, dimana harga nya yg murah dengan makanan yang cukup enak. Tetapi menurut saya yang menjadi masalah disini adalah lokasinya yang sangat kurang mendukung. Tetapi selain itu sudah oke seperti kebersihan tempat, kebersihan makanan dan sangat jarang anda bisa makan pinggir jalan tanpa ditemani lalat.


                “Sebenarnya kita (para pedagang makanan disana) ingin diperhatikan oleh pemerintah seperti diberi tempat yang pantas untuk mencari nafkah.” Itulah harapan Pak Imam untuk pemerintah kota Bogor untuk mencarikan lokasi yang lebih baik seperti zona makanan tempat makan tenda, karena di gang yang sempit itu terkadang saat ada mobil sangat menyulitkan mobil tersebut untuk melewati gang tersebut.

Amazon Taman Topi

Amazone Taman Topi

            
            Setelah saya bermain dan nongkrong di Botani Square, saya dan teman-teman saya pergi ke Taman Topi. Di lantai dasar banyak sekali orang menjual batu akik yang dulu lagi trend. Di Taman Topi ini menurut saya kebanyakan seperti tempat berjualan seperti Glodok, tetapi saya kurang mengetahui apa saja yang di jual disana, karena saat saya kesana semua sudah tutup.

            Tetapi Saat saya menyusuri lebih dalam saya menemukan tempat karaoke Amazone yang terletak di lantai 3 Taman Topi dan berletak di depan , langsung saja saya dan teman-teman saya karaokean sebentar untuk menghilangkan rasa penat. Saat saya Karaokean, saya bertemu dengan Manajer Amazon tersebut yang bernama Bapak Abdi. Tetapi saat saya bertemu dia, beliau sedang kurang enak badan.


            Tempat ini menurut saya cocok untuk orang yang ingin karaokean tetapi dengan uang terbatas, karena disini murah. Tetapi menurut saya tempat lokasi nya kurang strategis, karena rada jauh dengan tangga maupun eskalator. Tetapi untuk ambience udah rada cukup karena tempat karaoke nya ini berwarna warni.  Tetapi disini sayang nya pilihan lagu sangat terbatas serta kurang kedap suara. Hal tersebut pun ini dikatakan juga oleh salah satu customer yang mengatakan “Iya disini enak buat nyanyi bareng teman abis kerja, Cuma pilihan lagu nya kurang terus juga ga kedap suara jadi kadang malu di denger orang suara saya jelek.”



Old Town White Coffee Botani Square

Old Town White Coffee Botani Square



           Halo semua. Sekarang saya akan meng-share pengalaman pengalaman saya berwisata di Bogor. Saya waktu itu pergi ber- 3 dengan teman saya. Karena kita berangkat dari BSD jam 6 pagi dan kebetulan waktu itu saya kurang tidur jadi selama perjalanan saya sangat mengantuk. Sesampai nya di Bogor kita mampir di Botani Square, Karena kita di Botani Square saya melihat ada nya Old Town White Coffe Botani Square yang berada di pintu belakang Botani Square, langsung saja saya masuk ke tempat tersebut.

            Di Old Town White Coffe Botani Square saya sempat berbincang-bincang sedikit dengan manager nya yang bernama Bapak Obin al ma’ruf. Saya banyak berbincang-bincang dengan bapak tersebut mengenai Old Town White Coffe di Botani Square. Bapak tersebut menurut saya sangat ramah dan sangat me-welcome para tamu-tamu nya.

            Disini saya hanya menyoba lychee iced tea dari Old Town White Coffee tersebut, karena sebelumnya saya sudah minum kopi jadi tidak memesan kopi lagi, dana sebenarnya saya tidak terlalu addicted dengan kopi. Tetapi menurut saya Lychee Iced Tea dari Old Town White Coffee sangat enak dan menyegarkan, berbeda dengan lychee iced tea di tempat lain.


            Untuk tempat menurut saya ambience nya sudah cukup ok, tetapi untuk tempat yang benar-benar di dalam masih rada kurang. Sama dengan komen Bapak Rizky yang sedang nongkrong dan menikmati kopi nya disana “Sebenarnya disini enaknya sepi, tenang soalnya jarang ada anak muda yang biasa ribut, Cuma terkadang tempat yang benar-benar di dalam sedikit.”


Rabu, 07 Oktober 2015

Kesya Leisure Time

Kesha's Leisure in Momomilk

Narasumber ke-6 ini saya bertemu di Momomilk. Wanita muda ini bernama Kesya, ia tinggal di Bekasi, Pondok Gede. Ia pergi ke Bogor bersama suaminya dengan motivasi kuliner, ia biasa kuliner di Kota Bogor dan rekreasi alam di Gunung Pancar.

Tanggapan Kesya mengenai Bogor adalah “Enak, banyak tempat makan terus juga rame.” Selain itu juga dia mengatakan kalau ia lumayan sering ke Kota Bogor, kalau ke Sentul pasti ke Kota Bogor tapi gak nentu kapan aja ke Bogornya. Biasa nya ia pergi bersama keluarga atau dengan suaminya bila sudah ada momen-momen tertentu dengan mobil pribadi.

Menurut dia kekurangan Kota Bogor berada di kebersihannya. Ia mengatakan kalau transportasi di Kota Bogor sudah kebanyakan jadi bikin macet Kota Bogor. Ia memberi saran untuk wisata di Kota Bogor “Lebih diperbagus. Kalau banyak udah banyak Cuma belom bagus-bagus mungkin lebih dibagusin sama kebersihannya di tingkatin lagi.”

Untuk oleh-oleh Kesya biasa sering membeli Macaroni Bogor di Taman Kencana untuk dibawa pulang atau diberi ke temannya. Ia di Kota Bogor sudah pernah ke Kebun Raya, Roti Unyil serta Kedai Kita, dia mengatakan kalau di Kota Bogor dia lebih fokus makan atau kuliner.

Kesha dan Suami

Selasa, 06 Oktober 2015

Ani's Leisure Time

Ani's Leisure in Lemongrass

Narasumber saya ke-5 berasal dari Jakarta Selatan yang sedang memilih menu makanan di restoran Lemongrass di Bogor. Narasumber saya bernama Ani, dia ditemani oleh 1 teman dekatnya.  Saat saya tanyakan motivasi nya untuk datang ke Bogor, ia dengan semangat menjawab “Kuliner!!!... sama mungkin alamnya juga.” Untuk tanggapan nya tentang Bogor itu adalah “Sejuk asri, suka foto suka mkan jadi nyari buat foto plus makan.”

Kak Ani ini dulu sering ke Bogor tetapi sekarang sudah jarang karena mulai merasa malas, ia biasanya pergi ke Bogor hanya dari pemikiran random bersama teman-temannya. Untuk tanggapan wisata di Kota Bogor menurut dia “Kalau lagi hits ya hits, beberapa bulan ganti lagi, gak ada yang tahan lama banget.”

Kak Ani ini di Bogor lebih sering ber rekreasi nya di luar Kota Bogor seperti Taman Safari, Taman Bunga, daerah puncak sama pemandian air panas. Biasanya dia ke kota Bogor hanya untuk mencari kuliner nya saja, dia sepertinya masih kurang tertarik dengan wisata-wisata yang berada di kota Bogor.

Menurut Kak Ani transportasi di Bogor tidak mempunyai masalah. Kak Ani ini juga  jarang membeli oleh-oleh untuk orang lain sehabis pergi dari Bogor. Kak Ani memberikan saran “Wisata Alam di Bogor kebersihannya harus di tingkatkan dan dirawat lagi.” Ini menunjukan bahwa hampir semua orang yang saya wawancara mengatakan kalau kebersihan di lingkungan wisata Kota Bogor masih kurang baik dan perlu ditingkatkan.

Ani dan temannya

Rudi's Leisure Time

Rudi's Leisure in Lemongrass

Narasumber ke-4 saya bernama Bapak Rudi. Bapak Rudi ini berdomisili di Jakarta, ia datang bersama istri dan Ibunya. Bapak Rudi ini saya interview saat selesai memesan pesanan di Lemongrass yang di bagian kanan dimana bagian kanan tersebut hanya bisa dipakai jika memesan pesanan 300.000 keatas.

Motivasi Pak Rudi untuk datang ke bogor adalah sebagai berikut “Dateng ke Bogor deket dari Jakarta terus kulinernya mending ke Bogor daripada ke Bandung jauh.” Pak Rudi ini fokus ke kuliner di sekitar Bogor, ia juga seminggu sekali pasti ke Bogor dengan keluarganya.

“Dulu semerawut, sekarang udah lebih better soalnya polisi udah mulai kerja meskipun volume mobil tetep banyak.” Itulah tanggapan Pak Rudi mengenai kota Bogor. Untuk tanggapan Pak Rudi mengenai wisata di tempat Bogor, ia mengatakan kalau Bogor sudah berkembang lebih rame, lebih attraktif, lebih bagus buat keluarga.


Pak Rudi memberikan saran “Penataan pasar tradisional harus lebih keliatan rapih di sektor oleh-oleh di buat satu tempat, kalo pasar gitu doang susah parkir.” Pak Rudi memberikan saran tersebut karena Pak Rudi sering membeli oleh-oleh berupa Asinan Bogor yang menurut dia Asinan Bogor enak dan menjadi ciri khas Bogor dan cocok banget untuk menjadi oleh-oleh dari Bogor. Pak Rudi ini terkadang menginap di hotel ataupun pulang pergi, dia juga sudah pernah kuliner di Two Stories yang berada di jalan Padjajaran.
Mertua, Istri, Pak Rudi

Senin, 05 Oktober 2015

Doni's Leisure Time

Doni's Leisure in Lemongrass

               Narasumber ke-3 saya ber-nama Pak Doni. Saya meng-interview Pak Doni saat berada di Lemongrass bersama istri dan 1 anak nya. Pak Doni ini berdomisili di Jakarta Selatan lebih tepatnya Tebet. Pak Doni sering ke Bogor karena ia lahir di Bogor, jadi dia setiap minggu selalu pergi ke Bogor bersama keluarganya.

                Motivasi Pak Doni untuk leisure di Bogor adalah “ Saya mencari liburan, yang saya cari sih tempat makan dan tempat belanja.” Pak Doni ini juga saat di interview membawa kamera digital untuk memfoto-foto keluarganya di tempat-tempat tertentu seperti contoh nya ia tertarik untuk foto-foto di Kebun Raya Bogor. Karena Pak Doni sering ke Bogor, ia jarang membeli oleh-oleh.

                Tanggapan Pak Doni saat saya tanya mengenai Bogor yaitu “ Sayangnya Macet.” Selain itu Pak Doni memberikan tanggapan wisata di Bogor “Masih kurang pengelolaan misalnya kalo di Bogor di Kebun Raya, The Jungle apalagi yang dikelola sama PEMDA masih kurang di bagian kebersihannya.”


                Pak Doni mengatakan kalau transportasi di Bogor kenyamanan nya kurang, pilihan transportasi nya juga kurang karena kebanyakan hanya angkot, jarang ada taxi. Pak Doni juga memberikan saran untuk kendaraan umum lalu lintas harus ditertibkan lagi. Pak Doni juga mengatakan kalau ia mayoritas sudah mengunjungi tempat wisata di Bogor.

Istri, Anak, Pak Doni